https://www.profitabletrustednetwork.com/pe1vwha8t?key=fa48c0b097570e95937f91d6d325180b Ilmu Yang Bermanfaat: March 2018

Translate

Tuesday, March 13, 2018

Evaluasi Perencanaan Stadion Sepak Bola di Indonesia

stadion-sepak-bola1.jpg

Dalam mendesain Stadion sepak bola secara umum seorang perencana mengfokuskan pada tampilan > sudah cukup bagus dan cukup sportakuler melalui konteks bangunan Arsitektur modern dengan tampilan Tribun bertrap dengan daya tampung antara 20.000 s/d 80.000 Penonton, dan dipadukan dengan Atap Spaceframe Cantilever yang ditarik oleh Sistem Kabel diikatkan dengan Tiang/ Kolom. Namun demikian ada beberapa kajian detail desain yang perlu kami sampaikan terkait dengan fungsi dan optimalisasi ruang yang nantinya sungguh akan berpengaruh pada aspek manfaat bagi para Pengguna Bangunan. Masukan berupa Telaah Arsitektur dan Struktur, berkaitan dengan desain Stadion, agar nantinya keberadaan bangunan gedung tersebut sungguh mampu bermanfaat secara optimal bagi para Pengguna Bangunan.

TELAAH ARSITEKTUR dan STRUKTUR BANGUNAN

A. KONSEP PERENCANAAN

Persyaratan Perencanaan

Pengaruh Fisik Kawasan > Kondisi Tapak & Lingkungan
  1. Identifikasi Kegiatan dan Perilaku Pengguna Ruang/ Bangunan
  2. Program Kebutuhan dan Persyaratan Ruang
  3. Peraturan Bangunan setempat: UUBG, Permen PU No.29/2007, KDB, KLB, KDH, GSB

Citra Arsitektur

  1. Arsitektur Modern, namun tidak meninggalkan pengaruh Budaya setempat (genius loci) > nguri-uri Arsitektur Tradisional Jawa/Sumatra/Kalimantan/Daerah lain> Arsitektur Post Modern/ Arsitektur Kontemporer.
  2. Arsitektur Ramah Lingkungan/ Green Architecture/ Sustainable Architectur
B. KONSEP PERANCANGAN
  1. Analisis Program Ruang dan Contextual Analysis (kajian kondisi tapak thd keberadaan bangunan nantinya: utilitas lingkungan, kontur, achievement, peraturan²,dll.
  2. Zoning Horisontal dan Vertikal
  3. Publik, Semi Publik, Private, Semi Private, dan Service
  4. Sirkulasi Kendaraan (Bus, Roda 4, Roda 2) dan Sirkulasi Pejalan kaki (Pedestrian)>terpisah
  5. Temuan Bentuk dan Komposisinya (Studi Model Bentuk, Estetika & Sistem Struktur)
  6. Studi Arsitektur (Fungsi, Persyaratan, Standar, dan Kebutuhan Ruang, dll.)
  7. Studi Struktur: Loads, Forces, and Equilibrium yang terkait dengan konteks: Strenght, Stability, Stiffness, Secure, Ductility, Efficient pada sistem dan komponen Strukturnya.
Building Span: (Virendeel Beam/ truss, Perforated Slab, Prestress Concrete, Cable, Form Resistance/ Shell & Folded Plate, Truss, Space Frame, Pneumatic, etc)
  1. Studi Konstruksi (Jenis & karakteristik Material bangunan dan Sistem jointnya)
  2. Studi Utilitas (Transportasi vertikal, Sanitasi & Drainase, Proteksi Kebakaran, dll.)
  3. Studi Fisika Bangunan (Visual, Audial, Thermal dan Akustikal)
  4. Studi Lansekap (tanaman: pengarah, background, peneduh, barrier,estetika), Perabot Lingkungan.
  1. SKEMATIK KONSEP RANCANGAN
Data 1

data 2
Dari berbagai telaah tersebut, ada beberapa persoalan desain yang kemungkinan belum dipertimbangkan perencana dalam mendesain Stadion, antara lain:
  1. Permasalahan Arsitektur
  2. Perhitungan kapasitas jumlah penonton/ pengguna > berpengaruh kepada keberadaan T.Parkir
  3. Identifikasi Pelaku > Kebutuhan Ruang > perlu dipertimbangkan:
  4. Pemain (Parkir, Teras, Lobby, Selasar, R. Ganti, Locker, Lavatori, Latihan Pemanasan, Fitnes, Mushola, Instruksi, Konferensi)
  5. Tim Manajer (Parkir, Teras, Lobby, Locker, Lavatori, R.Instruksi, Latihan Pemansn,Mushola,R.Konferensi),
  6. Tim Medis (Parkir, Teras, Lobby, Rg Medis, Lavatori, Mushola, R.Konferensi),
  7. Tim Ahli Pijat (Parkir, Lobby, Rg Pijat, Lavatori, Mushola),
  8. Tim Wasit (Parkir, Teras, Lobby, Rg Wasit, Lavatori, Mushola, R.Konferensi),
  9. Panitia Pelaksana, (Lobby, Rg. Panpel, R. Tamu, R. Meeting, Loket, R. Kontrol Ticket, Lavatori, Mushola),
  10. Organisasi OR ( PSSI Pusat, PSSI Cabang, KONI, PASI, dll. sesuai kebutuhan)
  11. Penonton (Parkir, Lobby, Pengurus Suporter, Tribun Penonton, Lavatori, Mushola, Kantin,Toko,Konferensi)
  12. Pengunjung/ Masyarakat OR (Parkir, Teras, Lobby, Tribun Penonton, Latihan, Fitnes, Lavatori, Mushola, Kantin, Rg. Toko, Konferensi)
  13. Wartawan (Lobby, R.Konferensi, R. Penyiaran,Lavatori, Rg. Meeting, Mushola,),
  14. Pejabat Negara/ Pemda/ Pejabat OR terkait (Lobby, Rg. Meeting, Lavatori, Mushola, Tribun VIP,),
  15. Pengelola Bangunan Gedung, (Lobby, Kantor Kepala dan Staf Pengelola, R.Meeting, Gudang, Lavatori, R. Genset, R.Pompa, R. Kontrol, dll.)
  16. Pelaku Bisnis/ Pedagang/ PKL (Pertokoan/ Toko: OR, Obat, Kelontong, Pakaian, Merchandise/ cinderamata, Kantin, Lavatori, ATM)
  17. Kebutuhan Ruang dan Hubungan Kedekatan Ruang
  18. Persyaratan dan Standar Ruang
  19. Aksesibilitas Pejalan Kaki dan Kendaraan dipisah, agar nyaman bagi semua pengguna. Untuk Parkir Bus, Mobil, Sepeda Motor dihitung berdasar pendekatan jumlah Pengunjung ke Lokasi.
  20. Loket, Kontrol Tiket masuk Penonton ke Tribun harus dipertimbangkan sistem antriannya.
  21. Sudut Kemiringan Tribun > View Penonton ke Obyek lapangan bola dan lintasan Atletik harus jelas terlihat ketika ada penonton di depannya (Tribun atas kurang terjal sudut kemiringannya
  22. Pandangan Penonton terhadap lapangan tidak terhalang (ketinggian rata-rata penonton)
  23. Lebar setiap Tangga sebaiknya 1, 8m, agar memudahkan Penonton terhindar antrian panjang dan Sudut kemiringan tangga (antrede & optrede, sesuai standar ideal)
  24. Jika ada perbedaan peil lantai pada lantai dasar > sebaiknya dibuat tangga Ramp
  25. Jumlah urinoar ditambah ( 1 km/wc > 4 s/d 8 urinoar)
  26. Space Ruang Tangga bagian bawah agar diperbesar > sebagai ruang transisi penonton dan sekaligus untuk kontrol Tiket Penonton yang sudah membayar.
  27. Optimalkan Lantai untuk ruang-ruang sesuai fungsi & kebutuhan (point 2)
  28. Usulan Parkir disediakan Basement untuk Parkir Pengelola.
  29. Citra Identitas Arsitektur sesuai daerah masing-masing (Jawa/sumatra/kalimanta/sulawesi/ daerah lain) perlu di perkuat pada Bentuk Fasade Bangunan (Teksture, ornamen, warna, dlsb.) yang membedakan dengan daerah lainnya..
  30. Permasalahan Struktur
  31. Struktur Tribun apakah sudah stabil/ Equilibrium dan menghasilkan Deformasi (buckling) > Kolom Tekuk, karena Kantilever Tribun yang berat. Untuk itu Perlu Perbaikan Sistem Struktur Tribun agar lebih stabil diberi Balok Ring tambahan.
  32. Dimensi tampang Balok Anak terlalu berlebihan> diperkecil, untuk kurangi beban beban kantilever.
Permasalahan Utilitas
  1. Distribusi Air Bersih dicek dan diperbaiki sistem pemipaan, pompa, tanki & pembuangan ke Sumur Peresapan/ Drainase
  2. Sistem Pembuangan Air Hujan jangan mengucur ke Tribun Penonton di bawah, perhatikan Drainase Lapangan dan Ruang Terbuka lainnya
  3. Perhatikan Sistem Pembuangan Air kotor dari Lavatory
  4. Sistem Kelistrikan: sumber energi, panel distribusi, jaringan, Titik Lampu, dll.
  5. Sistem Penerangan Malam Hari perlu diperhitungkan standar intensitas cahaya (watt)> jumlah lampu dan persebarannya, serta cahaya tidak menyilaukan Pemain & Penonton
  6. Penangkal Petir, dapat digunakan sistem Hidran & APAR
  7. Sistem Proteksi Kebakaran, dll.
Intisari: Bangunan Gedung bukan hanya sekedar persoalan Fisik semata, namun ada jiwa yang hidup dan tinggal di dalamnya, sehingga Pengguna merasa menyatu dan meruang terhadap keberadaannya.
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
  1. Borrego, J., (1972). Space Grid Structures, MIT Press, London.
  2. Chiara, Joseph D., and John Hancock Callendar, 1988. Time Saver Standard for Building Types, Mc. Graw Hill International Book Company, New York,
  3. Chiara, Joseph D.,Crosbie, Michael J., 2005. Time Saver Standard for Building Types (Fourth edition) Mc. Graw Hill International Book Company, New York.
  4. Chudley, R, (1994). Building Construction Handbook, British Library Cataloguing in Publication Data, London.
  5. Cowan, Henry J and Pohl, J. G.(1972). Multy Storey Air Supported Building Construction, Sydney, Build International, March/April Edition.
  6. Cowan, H.J. & Wilson Forrest, (1981). Structural System, van Nostrand Reinhold Company, New York.
  7. Frick, Heinz, 1999, Sistem Struktur Bangunan, Kanisius, Yogyakarta.
  8. Gafur, Abdul, 1989. Olahraga Unsur Pembinaan Bangsa dan Pembangunan Negara, Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, hal 6. Jakarta.
  9. Harris, Charles W.,Dines,Nicholas T.,2005. Time Saver Standard for Landscape Architecture 2nd edition, New York (Recreational and Athletic facilities, Hal.520 1sampai 520- 527. dan Athletic surfaces, Hal. 914)
  10. Lauer, R Kenneth (-). Structural Engineering for Architects, McGrawHill Book co
  11. McGuiness, W.J.,1971. Mechanical and Electrical Equipments for Building, John Wiley and Sons NY.
  12. Poerbo, Hartono, 1992. Utilitas Bangunan, Djambatan, Jakarta.
  13. Rapson, R., (1978). Structure System,-.
  14. Salvadori, M., (1980). Why Building Stand Up, Mc Graw - Hill Company, New York
  15. Schodek D.L., (1980). Structure, Prentice Hall International, Inc,
  16. Schueller, W., (1983). Horizontal Span Building Structures, John Wiley & Sons, NY
  17. Schueller, W., 1990. The Vertical Building Structure, van Nostrand Reinhold Company, New York.
  18. Sutrisno, R., (1983). Bentuk Struktur Bangunan Dalam Arsitektur Modern, Gramedia, Jakarta.
  19. TY Lin, (1981). Structural Concept and System for Architecture and Engiineers, John Wiley & Sons,
  20. J, dkk., 1998. Arsitektur Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta.